Pengujian Konsentrasi Aktivitas Anti Bakteri Terhadap Escherichia Coli dan Staphylococcus Aureus dari Ekstraki Etanol Daun Talas Bogor
Abstract
Abstract: Talas Bogor (Colocasia esculenta L. Schott) is one of the non-rice carbohydrate sources which is quite rich in nutrients, and has a fairly high economic value. All parts of the taro plant contain flavonoids and saponins that function as antibacterial compounds by interfering with bacterial cells in the wound and exterminating fungi, thus helping the wound healing process. The purpose of this study was to test the activity of Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria on Talas Bogor leaf extract and to determine the best concentration in inhibiting bacterial growth. There are two methods for this test, namely the spread method and the dilution method. In this study, the method used to test the antibacterial activity of Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria on Bogor taro leaves was the disk diffusion method. Observational data obtained through the knowledge of presence or absence of a clear area formed around the paper disc is indicated by the growth of bacteria. The ethanol extract was carried out by macerating dry sample powder with 96% ethanol for 3 x 24 hours where the filtrate was evaporated with a rotating evaporator to obtain a thick Bogor Taro leaf extract. This test was carried out on several variations of concentration to determine the best antibacterial activity in inhibiting the tested bacteria. The concentration variations carried out were 1.25%, 2.5%, 5%, 10% and 15%. Based on the data, the diameter of the largest inhibition zone for Escherichia coli was 15% with diameter of an inhibition zone 14.11 mm, while for Staphylococcus aureus it was 15% with diameter of an inhibition zone 16.51%. The positive control used was chloramphenicol while the negative control was 20% sterile DMSO.
Abstrak: Talas Bogor (Colocasia esculenta L. Schott) adalah salah satu tanaman sumber karbohidrat bukan beras yang cukup kaya akan gizi, dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Seluruh bagian tanaman talas mengandung flavonoid dan saponin yang berfungsi sebagai senyawa antibakteri dengan mengganggu sel bakteri di dalam luka serta pembasmi fungi, sehingga turut membantu proses penyembuhan luka. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai pengujian aktivitas antibakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus pada ekstrak daun Talas Bogor serta mengetahui konsentrasi terbaik dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Ada dua metode untuk pengujian ini yaitu dengan cara metode penyebaran dan metode pengenceran. Pada penelitian ini, metode yang digunakan untuk pengujian aktivitas antibakteri dari Escherichia coli dan Staphylococcus aureus terhadap daun talas Bogor ialah dengan metode penyebaran (disk diffusion method). Data pengamatan yang didapat berupa tampak atau tidaknya daerah bening yang terbentuk di sekeliling kertas cakram ditunjukkan dengan pertumbuhan bakteri. Ekstrak etanol di lakukan dengan cara serbuk sampel kering di maserasi dengan etanol 96% selama 3 x 24 jam dimana filtrat nya diuapkan dengan rotary evaporator sampai didapatkan ekstrak daun Talas Bogor yang kental. Pengujian ini dilakukan terhadap beberapa variasi konsentrasi untuk mengetahui aktivitas antibakteri yang paling baik dalam menghambat bakeri yang diuji. Variasi konsentrasi yang dilakukan ialah 1.25%, 2.5%, 5%, 10% dan 15%. Berdasarkan dari data, diameter zona hambat paling besar dari bakteri Escherichia coli yaitu 15% dengan diameter zona hambat 14.11 mm, sedangkan untuk bakteri Staphylococcus aureus yaitu 15% dengan diameter zona hambat 16.51%. Sebagai kontrol positif digunakan kloramfenikol, dengan kontrol negatif yaitu DMSO steril 20%.
References
Chittavong, M. P. (2008). Ensiling leaves of Taro (Colocasia esculenta (L.) Shott) with sugar cane molasses. Livestock Research for Rural Development Vol. 20.
Fuspita, D. (2015). Uji Stabilitas Fiisk dan Uji Aktivitas Antioksidan Sirup Buah Patikala (Etlingera elatior). Makassar: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Hasibuan, E. (2015). Pengenalan Spektrofotometri pada Mahasiswa yang Melakukan Penelitian di Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran USU. Medan: Pranata Laboratorium Perguruan Tinggi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Julianto, T. S. (2019). FITOKIMIA - Tinjauan Metabolit Sekunder dan Skrining Fitokimia. Yogyakarta: UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA.
Julyasih, K. S. (2009). Aktivitas Antioksidan Beberapa Jenis Rumput Laut (Seaweeds) Komersial di Bali. Seminar Nasional 'Akselerasi Pengembangan Teknologi Pertanian dalam Mendukung Revitalisasi Pertanian'.
Kardinan, A. F. (2004). Meniran Penambah Daya Tahan Tubuh Alami. Depok: Penerbit PT AgroMedia Pustaka.
Kitts, D. D. (2014, November 19). Antioxidant property of coffee components: assessment of methods that define mechanism of action. Retrieved September 16, 2021, from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25415479/
Ozyurt, D. B. (2007). Determination of Total Antioksidant Capacity By a New Spectrophotometric Method based on Ce(IV) Reducing Capacity Measurement. Talanta Vol. 71, 1155-1165.
Pratimasari, D. (2009). Uji Aktivitas Penangkap Radikal Buah Carica papaya L. dengan Metode DPPH dan Penetapan Kadar Fenolik serta Flavonoid Totalnya. Surakarta: Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Suhaling, S. (2010). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) dengan Metode DPPH. Makassar: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Widhyastini, I. M. (2014). Pemanfaatan Talas Bogor (Colocasia esculenta [L] Schott) sebagai Larvasida Nyamuk. Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa, 92-97